Rotas Ruben Gagal Total, Arsenal Sukses Melahap MU
Serta dipaksa untuk membuang bola ke belakang gawangnya, sebelum Jurrien memecah kebuntuan. The Gunners bahkan nyaris cetak 3 atau 2 gol hanya dari set piece saja.
Seusai pertandingan, Dimitar Berbatov menjuluki The Gunners sebagai Stoke City era baru. Menunjuk pada gaya bermain The Potters sewaktu dididik Tony, inilah hasil dari beberapa detail kecil yang jadi pembeda.
- Pertahanan bola mati MU
Rotas Ruben gagal total, the gunners sukses lahap MU, aura sombong muncul dari fans Arsenal. Pada situasi sepak pojok makin pecah, sebab mereka melihat usaha The Gunners yang terang-terangan.
Terus mencoba, namun sayangnya harus gagal untuk menghentikan terjadinya bola mati. Sebagian besar waktu pemanasan The Gunners pra pertandingan dipakai untuk latihan pertahanan bola mati.
Umpanan demi umpanan silang beterbangan, namun terus disapu, Ruben telah memprediksi ancaman ini. namun tampaknya masih merasa perlu memberi penekanan di hari pertandingan sebelum sepakbola dimulai.
Namun sayangnya, persiapan ekstranya justru sia-sia, The Red Devils kehabisan akal bahkan terpontang-panting. Untuk hentikan bola mati The Gunners yang selalu tembus kotak penalti Setan Merah.
Dari situ terlihat bahwa Rotas Ruben gagal total, pada akhir pertandingan, kamera TV menangkap momen. Ketika Ruben duduk di bangku cadangan, dirinya terlihat mengusap-usap keningnya yang mengkerut.
Seperti pekerja kantoran ketika hari Senin pagi usai party semalam suntuk dan paginya harus bekerja. Ruben tau bahwa masih banyak tugas yang harus dikerjakan bila ingin mengembalikan kejayaan MU.
- Rotasi penyerang MU
MU dengan segala gelimang harta yang mereka pertontonkan serta jutaan uang yang sudah dihabiskan. Masih belum dapat temukan racikan yang tepat untuk membobol gawang lawan.
Pada pertandingan ini, mereka hampir tidak sentuh lini belakang The Gunners yang sebenarnya compang-camping. Di sini terlihat bahwa Rotas Ruben gagal total, tidak banyak team Liga Primer Inggris.
Yang seberuntung The Red Devils melawan Arsenal tanpa Gabriel dan juga Riccardo Calafiori. Hajlund merupakan pekerja keras, Tuhan menyukai pekerja keras, namun The Red Devils membutuhkan yang lebih dari itu.
Bahkan saat duel fisik dengan Saliba, hasilnya selalu sama, Hojlund harus jatuh dan kehilangan bola. Ruben lalu menjajal peruntungan dengan memasukkan Marcus, Rashford, Joshua serta Antony.
Sayang hasilnya nihil, kemungkinan ini adalah masalah beradaptasi sistem baru atau bukti bahwa MU. Menghamburkan terlalu banyak uang untuk penyerang jadi-jadian, dari sini sudah terlihat kalau Rotas Ruben gagal total.
Tinggalkan Balasan