Program Naturalisasi Pemain Malaysia Berlanjut Meski Ditolak
Sport77offcial.com – Program naturalisasi pemain keturunan Malaysia akan dilakukan. FAM mulai meniru apa yang dilakukan oleh PSSI dalam mengembangkan sepak bolanya, dan hal tersebut nyatanya menunjukkan hasil positif dengan mendulang berbagai prestasi.
Hanya saja, saat ini Malaysia sendiri sedikit mengalami kesusahan karena beberapa pemain menolak untuk dinaturalisasi dengan berbagai macam alasan. Bahkan ada juga yang tidak tahu kalau ada negara Malaysia.
Perencanaan Program Naturalisasi Pemain
Kesulitan mendapatkan pemain yang diinginkan ini hampir sama dengan PSSI dulu. Di mana Ole Romeny sempat menyatakan menolak menjadi warga negara Indonesia, walau sekarang mulai terbuka dan sedang menjalani prosesnya.
Keadaan serupa juga dialami oleh FAM di mana Josh Brownhill menyatakan kalau dirinya bukanlah warga negara Malaysia, sehingga kemungkinan merumput bersama Harimau Malaya mungkin tidak akan terjadi.
Menurut Tunku Ismail Idris, sampai saat ini program naturalisasi pemain terutama yang memiliki rating Grade A sangat sulit. Tantangannya sangat besar terlebih dari si pemain itu sendiri memang tidak mau.
Walau begitu FAM tidak akan menyerah, program ini masih harus dijalankan, karena melihat kesuksesan Indonesia. Bukan hanya bisa mengimbangi berbagai negara timur tengah tetapi peringkatnya sendiri terus menanjak.
Oleh karena itu, di tahun 2025 nanti, mereka akan mencoba untuk menjalankannya dengan berbagai rencana baik jangka pendek atau panjang. Berikut beberapa hal yang akan dilakukan oleh FAM.
- Proses Pemantauan
Program naturalisasi pemain keturunan Malaysia memang tidak mudah, Indonesia sendiri saja sudah mengalami hal tersebut. Kalau saat ini seperti tidak ada rintangan, hal itu disebabkan kerja keras PSSI.
Maka dari itu, FAM sendiri akan melakukan berbagai macam riset terlebih dulu, memantau lebih lanjut siapa saja daftar nama yang memiliki keturunan Malaysia, dan akan coba didekati.
Hal tersebut sama seperti PSSI yang punya tim khusus untuk melaksanakan pemantauan tersebut. Bahkan, kali ini prosesnya sendiri sudah diperluas, sehingga kemungkinan mendapatkan talenta muda lebih besar.
Tinggalkan Balasan